Golden Ratio

Setelah kita mempelajari mengenai perhitungan numerologi pada tanggal lahir dan nama, kita akan mulai menyelidiki berbagai pengaruh unsur matematis di alam semesta. Pada postingan sebelumnya telah dipaparkan sekilas tentang teselasi dan berbagai contohnya dalam dunia sekitar kita. Selain teselasi, unsur matematika yang memegang peranan penting adalah Golden Ratio.

Golden Ratio, atau rasio emas didefinisikan oleh ahli matematika Yunani: Euclid, lebih dari dua ribu tahun yang lalu, tahun 300 SM, ketika menyelidiki rasio yang ada pada bentuk geografi. Selama perhitungannya, ia mendefinisikan rasio emas sebagai berikut:

"A straight line is said to have been cut in extreme and mean ratio when, as the whole line is to the greater segment, so is the greater to the less." ~Euclid




Ini berarti, jika pada suatu garis dibagi menjadi dua segmen, rasio dari bagian lebih besar dengan keseluruhan garis adalah sama dengan rasio bagian lebih kecil dengan bagian lebih besar pada garis tersebut.




Dengan nilai :



Yang merupakan bilangan irasional, dan kemudian dapat ditemukan polanya pada Deret Fibonacci. Deret Fibonacci sendiri adalah deret dengan rumus F(n) = F(n-1) + F(n-2). Dimulai dari angka 0 dengan bentuk deretnya : 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987,…

Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika kita membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan didapat sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Besar hasil pembagiannya mendekati satu sama lain, yaitu:

89/55 = 1,618
144/89 = 1,618
377/233 = 1,618
987/610 = 1,618..dst

Nilai 1,618 inilah yang tadi kita sebut sebagai Golden Ratio dan disimbolkan dengan φ (Phi, bukan pi=3.14..).

Sekarang, kita tidak akan mempelajari pembuktian matematis dalam bilangan phi. Yang kita akan selidiki pada ilmu Arithmancy adalah bahwa rasio emas ternyata memiliki peran dalam geometri, alam, dan seni. Dalam geometri, rasio emas ditemukan pada hampir seluruh bangun yang memiliki bangun segilima, atau segitiga sama kaki. Di alam sekitar, kita dapat melihat proporsi ini pada cangkang siput, dan segala yang berbentuk spiral.


Selain itu, pada tubuh manusia pun terdapat perbandingan serupa.





Tinggi manusia/ jarak antara pusar dan telapak kaki
Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki
Panjang wajah / lebar wajah,
Jarak antara bibir dan titik di mana kedua alis mata bertemu / panjang hidung,
Panjang wajah / jarak antara ujung rahang dan titik di mana kedua alis mata bertemu,
Panjang mulut / lebar hidung,
Lebar hidung / jarak antara kedua lubang hidung,
Jarak antara kedua pupil / jarak antara kedua alis mata.


Dalam bidang seni, dapat kita lihat pada lukisan Leonardo da Vinci: Vitruvian Man dan Mona Lisa. Selain itu pada bangunan-bangunan seperti piramid Mesir, Parthenon di Athena, maupun Masjid Oqba juga merupakan penerapan rasio emas.



Kamu juga bisa menonton video berikut untuk lebih jelasnya.

0 Comments:

Post a Comment



Newer Post Older Post Home